Senin, 22 April 2013

Sosok Inspirasi Ku . . .


            Dalam kehidupan pasti kita mempunyai sosok yang sangat menginspirasi kita dalam menjalani kehidupan, ya misalnya saja dengan sosok yang menginspirasi kita tersebut kita bisa menjadi semangat dalam melakukan suatu hal atau menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi.
            Bagi ku sosok yang mengispirasi dalam kehidupan sampai sekarang ini adalah orang tua ku sendiri. Ibu dan Ayah, ya merekalah seseorang yang sangat aku banggakan, merekalah 2 malaikat tanpa sayap yang Tuhan kirimkan untuk ku,dari mereka pulalah aku sedikit demi sedikit dapat mengerti arti kehidupan. Ibu, seseorang yang sangat mulia, berani mempertaruhkan nyawanya sekalipun, mengajarkan bagaimana ikhlasnya memberi, mengajarkan bagaimana tulusnya kasih sayang dan kelembutan. Ayah, seseorang yang sangat ku banggakan, seseorang yang rela mengucurkan keringat walaupun panas atau badai menerjang sekalipun demi memberikan kebahagiaan untuk keluarganya, sosok yang bijaksana penuh tanggungjawan dan sosok yang mengajarkan ku bagaimana menghadapi kerasnya dunia luar.
            Sebenarnya masih banyak lagi orang yang menginspirasi tetapi bagi ku inspirator paling spesial adalah orang tua ku sendiri, meraka selalu memberikan nasehat-nasehat yang baik untuk kehidupan ku, mengispirasi dan mengajarkan segala sesuatu dari segi kehidupan dan keagamaan, serta memotivasi agar anaknya bisa lebih semangat dalam melakukan hal-hal yang positif demi mencapai cita dan masadepan yang baik kelak nanti.

Minggu, 07 April 2013

Karangan

Pengertian Karangan Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

JENIS JENIS KARANGAN BERDASARKAN PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI KARANGAN

 1. Karangan Narasi
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi:
 • Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
• Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
• Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
• Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci


2. Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi
• Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
• Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatuobjek yang dideskripsikan
• Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
• Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis


3. Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk krangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
• Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
• Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
• Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
• Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
• Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu


4. Karangan Persuasi Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.


5. Karangan Argumentasi Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi
• Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
• Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,grafik, tabel, gambar
• Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
• Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
• Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

Sumber : http://yosisusantismkn7.wordpress.com

Generalisasi dan Analogi

GENERALISASI
Generalisasi adalah penarikan kesimpulan umum dari data atau fakta-fakta yang diberikan atau yang ada. General = Umum
Contoh:
Penarikan secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu menarik kesimpulannya secara umum.
 • Jika dipanaskan, besi memuai
 • Jika dipanaskan, tembaga memuai
 • Jika dipanaskan, perak memuai Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.

Contoh :
 • Untuk menjadi karyawan PT Indosat di bagian keuangan syarat utamanya adalah sarjana. Akan tetapi, tidak cukup sarjana saja. Calon karyawan hars memiliki Indeks Prestasi bagus di Perguruan Tingginya, minimal 2,75. Calon karyawan juga harus menguasai salah satu bahasa asing, Inggris dan Mandarin. Jika semua persyaratan administratif sudah terpenuhi, mereka harus lulus serangkaian tes yang diselenggarakan oleh PT Indosat. Jadi, memang tidak mudah untuk dapat diterima menjadi karyawan PT Indosat.

Macam – Macam Generalisasi 
a) Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk

b) Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.

Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
 1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
 2. Sampel harus bervariasi.
 3.Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

ANALOGI
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaan tersebut.

 1. Analogi mempunyai 4 fungsi, antara lain :
 a) Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
 b) Meramalkan kesaman
 c) Menyingkapkan kekeliruan
 d) Klasifikasi

 2. Contoh dari Analogi 
a) Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
b) Untuk menjadi seorang penari professional atau ternama dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Demikiannya dengan seorang atlit untuk dapat menjadi atlit professional dan berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang penari maupun seorang atlit diperlukan latihan yang rajin dan ulet.

Sumber :  http://rutemilia.blogspot.com

Silogisme

Silogisme merupakan suatu proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas pernyataan-pernyataan ( proposisi yang kemudian disebut premis ) sebagai antesedens ( pengetahuan yang sudah dipahami ) hingga akhirnya membentuk suatu kesimpulan ( keputusan baru ) sebagai konklusi atau konsekuensi logis. Keputusan baru tersebut selalu berkaitan dengan proposisi yang digunakan sebagai dasar atau dikemukakan sebelumnya. Oleh karena hal tersebut, perlu dipahami hal-hal teknis berkaitan dengan silogisme sehingga penalaran kita benar dan dapat diterima nalar.

Macam-Macam Silogisme

Silogisme dapat dibedakan menjadi tiga:
1) silogisme kategorial;
2) silogisme hipotetis; dan
3) silogisme alternatif.

 Namun, bisa juga dibedakan menjadi dua yang lain:
1) silogisme kategorial; 
2) silogisme tersusun.

1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

2. Silogisme Tersusun
Dalam praktik kehidupan sehari-hari bentuk dilogisme di atas ( kategorial ) sering tidak diikuti sebagaimana mestinya, melainkan diambil jalan pintas demi lancar dan cepatnya komunikasi antar pihak. Berikut ini bentuk-bentuk yang dimaksud, yang sebenarnya merupakan perluasan atau penyingkatan silogisme kategorial.
Silogisme ini dapat dibedakan dalam tiga golongan:
1) epikherema;
2) entimem; dan
3) sorites

Sumber : http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/01/pengertian-silogisme/

Pengertian Penalaran dan Macam-Macam Penalaran

PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Macam-macam Penalaran, Penalaran ada dua jenis yaitu :

 1. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi. s Contoh : -Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan -Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan kesimpulan ---> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan

2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.

Contoh : -Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi -DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi kesimpulan ---> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
 http://muachajah.blogspot.com/2011/10/macam-macam-penalaran.html

Sabtu, 06 April 2013

Wawancara Dengan Narasumber

Wawancara merupakan sebuah percakapan yang berlangsung antara dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Adapun tujuan dari wawancara yaitu untuk mendapatkan informasi yang didapatkan oleh narasumber dimana pewawancara melontarkan berbagai macam pertanyaan kepada narasumber.

Berikut ini adalah hasil test wawancara yang saya lakukan kepada rekan saya benama Eka Keswara Putra yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil di Kementrian Kesehatan yang sedang dimutasi di Naibonat, Kupang, NTT.  

Bagaimana perasaan Anda saat menerima surat mutasi ke daerah Naibonat sedangkan keluarga dan kehidupan Anda di Jakarta ?
  Awalnya saya merasa kaget saat menerima surat mutasi itu, tapi ya mau tidak mau, siap tidak siap saya harus melaksanakan karena itu sudah sebagai tugas, tanggung jawab dan kewajiban saya sebagai abdi masyarakat sekaligus untuk menambah pengalaman kerja dan hidup saya.  

Sebagai apa Anda bekerja disana ?
Basic saya adalah seorang perawat atau biasa disebut Mantri, saya di Naibonat di tempatkan di Departemen Sosial yang menangani Panti Asuhan, jadi biasanya saya dari pagi sampai siang di kantor sedangkan sisanya saya ada diklinik selama jam kerja tapi bila ada yang butuh bantuan saya diluar jam kerja, saya juga siap membantu.

Sudah berapa lama Anda di mutasi di Naibonat ? 
Saya di Naibonat baru 2 tahun sedangkan masa mutasi saya harus 5 tahun baru bisa mengajukan mutasi kembali ke Jakarta, ya selama ini saya nikmati aja walaupun jauh dari keluarga  

Apakah banyak rekan kerja Anda yang dimutasi ditempat yang sama dengan Anda ? 
  Tidak, saya hanya bersama 3 rekan kerja saya yang dimutasi disini, dari 50 orang rekan kerja saya di Jakarata mereka di mutasi ditempat yang berbeda-beda.